Selena Gomez, aktris, penyanyi, dan produser asal Amerika Serikat, kembali menjadi sorotan publik bukan karena karya terbarunya, melainkan karena rtp slot keterbukaannya mengenai isu kesehatan mental dan dampak media sosial terhadap kehidupan pribadinya. Dalam beberapa tahun terakhir, Gomez secara konsisten menggunakan platformnya untuk menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menjadi contoh nyata dari bagaimana selebriti pun tak luput dari tekanan psikologis akibat ketenaran dan dunia digital.
Keterbukaan yang Menginspirasi
Dalam wawancara eksklusif dan berbagai penampilan publik, Gomez tak segan membagikan perjuangannya menghadapi gangguan kecemasan, depresi, dan bipolar. Ia pertama kali mengungkapkan diagnosis bipolar pada tahun 2020 dalam sebuah percakapan dengan Miley Cyrus di Instagram Live. Pengakuan tersebut bukan hanya mencerminkan keberanian, tetapi juga membuka ruang bagi jutaan penggemarnya untuk lebih memahami kondisi kesehatan mental.
“Mengetahui apa yang sebenarnya aku alami memberikan kelegaan tersendiri. Itu membantuku memahami diriku, dan dengan pemahaman itu, aku bisa mulai menghadapinya dengan cara yang sehat,” ujar Gomez dalam sebuah wawancara.
Peran Media Sosial dalam Kesehatan Mental
Sebagai seseorang yang memiliki lebih dari 400 juta pengikut di Instagram, Selena Gomez sangat menyadari kekuatan media sosial, baik secara positif maupun negatif. Namun, di balik ketenarannya di dunia maya, ia juga menjadi salah satu kritikus terbesar terhadap dampak media sosial terhadap kesehatan mental generasi muda.
Gomez pernah menyatakan bahwa media sosial bisa sangat beracun, terutama bagi remaja yang masih mencari jati diri. Ia sendiri sempat mengambil jeda panjang dari media sosial karena merasa terlalu terbebani dengan tekanan untuk tampil sempurna. Dalam beberapa kesempatan, ia juga mengungkapkan bahwa komentar negatif dan ekspektasi publik di dunia maya memperburuk kondisinya.
“Aku merasa bahwa melihat komentar dan mencoba memahami harapan orang terhadap diriku justru membuatku kehilangan jati diri,” katanya.
Kini, meskipun akun media sosialnya tetap aktif, Gomez tidak lagi mengelolanya sendiri secara langsung. Ia menyerahkan kendali akun kepada timnya agar bisa menjaga jarak dari tekanan digital, sembari tetap terhubung dengan para penggemarnya.
Mendirikan Rare Beauty dan Rare Impact
Langkah konkret Gomez dalam mendukung kesehatan mental tidak berhenti pada keterbukaan dan edukasi. Ia juga meluncurkan Rare Beauty, sebuah brand kosmetik yang mengusung misi untuk merayakan keunikan setiap individu. Melalui brand ini, Selena juga mendirikan Rare Impact Fund, sebuah inisiatif untuk menggalang dana dan mendukung organisasi yang fokus pada kesehatan mental.
Rare Impact Fund menargetkan untuk mengumpulkan lebih dari $100 juta dalam 10 tahun guna menyediakan akses layanan kesehatan mental, terutama bagi generasi muda yang kurang terlayani. Ini menjadi bukti nyata dari komitmen Gomez untuk tidak hanya bicara, tetapi juga bertindak.
Mendorong Perubahan Budaya
Kehadiran Gomez sebagai sosok publik yang terbuka tentang kesehatan mental membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap isu ini. Dalam budaya yang kerap menstigma gangguan mental sebagai kelemahan, keterbukaan seorang figur publik besar seperti Gomez dapat menjadi pemantik perubahan sosial yang signifikan.
Para ahli kesehatan mental memuji langkah Gomez, menyebutnya sebagai kontribusi penting dalam menciptakan ruang aman untuk diskusi yang lebih luas. Di era digital saat ini, di mana tekanan untuk selalu terlihat sempurna sangat tinggi, suara seperti Selena Gomez menjadi sangat relevan dan dibutuhkan.
Pesan untuk Generasi Muda
Selena Gomez kerap menyampaikan pesan kepada para penggemarnya, khususnya generasi muda, agar tidak takut meminta bantuan dan lebih mengenal diri sendiri. Ia menekankan pentingnya membatasi waktu di media sosial, menghindari perbandingan diri dengan orang lain, dan fokus pada kesehatan emosional.
“Aku ingin orang-orang tahu bahwa kamu tidak sendiri. Dan itu baik-baik saja untuk merasa tidak baik-baik saja. Yang penting adalah kamu tidak menyerah dan mau mencari bantuan,” ungkapnya dalam sebuah kampanye kesadaran kesehatan mental.
Penutup
Selena Gomez telah melangkah lebih jauh dari sekadar menjadi seorang artis. Ia menjelma menjadi simbol kekuatan dan kerentanan yang berjalan beriringan. Dalam dunia yang penuh tekanan dan pencitraan, kejujurannya tentang kesehatan mental dan kritik terhadap media sosial menjadi angin segar bagi banyak orang yang merasa sendirian dalam perjuangan mereka.
Melalui kata, aksi, dan keteladanan, Selena Gomez membuktikan bahwa berbicara tentang kesehatan mental bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan. Dan dari sana, perubahan bisa dimulai—satu percakapan dalam satu waktu.
Jika kamu ingin versi artikel ini ditulis dalam gaya yang lebih santai, jurnalistik, atau ditambahkan kutipan dan referensi aktual, beri tahu saya ya.