Penjajahan Belanda di Indonesia dimulai pada abad ke-17 dan bertahan selama lebih dari tiga abad. Selama periode ini, Belanda menerapkan berbagai strategi politik untuk mempertahankan kekuasaannya atas wilayah yang kaya sumber daya alam ini. Awalnya, Belanda menguasai Indonesia melalui perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. Pada 1602, didirikanlah Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), sebuah perusahaan dagang Belanda yang mengendalikan perdagangan dan wilayah di Asia Tenggara. VOC tidak hanya menguasai perdagangan, tetapi juga berperan dalam mengatur pemerintahan kolonial di Indonesia.
Setelah kebangkrutan VOC pada abad ke-18, Belanda langsung mengambil alih kontrol penuh atas Indonesia, mengganti VOC dengan pemerintahan kolonial yang lebih terorganisir. Belanda kemudian menerapkan sistem tanam paksa pada abad ke-19 yang memaksa petani Indonesia untuk menanam tanaman ekspor tertentu, seperti kopi, tebu, dan indigo, yang menguntungkan Belanda namun sangat merugikan rakyat Indonesia. Sistem ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia, yang harus bekerja keras dengan hasil yang sebagian besar diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda berlangsung sepanjang periode ini. Berbagai perlawanan, baik yang terorganisir maupun spontan, terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu perlawanan terbesar adalah Perang Diponegoro (1825-1830), yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di Jawa. Meskipun perang ini berakhir dengan kekalahan bagi Indonesia, semangat perlawanan tidak padam. Selain itu, perlawanan bersenjata juga terjadi di Sumatera, Sulawesi, dan Maluku, yang menambah beban bagi Belanda.
Pada awal abad ke-20, perlawanan terhadap https://thesilit.com/id/ penjajahan Belanda mulai berubah menjadi pergerakan nasionalis yang lebih terorganisir. Organisasi-organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam mulai muncul, menyerukan kemerdekaan dan memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Meskipun penjajahan Belanda berakhir setelah Perang Dunia II, perjuangan panjang ini menunjukkan tekad kuat rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan membebaskan diri dari belenggu kolonialisme.