Sejarah gereja Kristen awal merupakan kisah penuh pergolakan, iman, dan transformasi besar dalam lanskap keagamaan dan politik dunia kuno. Muncul pada abad pertama Masehi di tengah kekuasaan Kekaisaran Romawi, ajaran Yesus Kristus pada awalnya dianggap sebagai ancaman terhadap tatanan tradisional Romawi dan kepercayaan politeistik yang dianut luas masyarakat kala itu. Para pengikut Kristus menghadapi penindasan yang berat, mulai dari pengucilan sosial hingga penyiksaan dan hukuman mati. Banyak yang menjadi martir, mempertahankan keyakinannya di tengah penganiayaan brutal yang terjadi secara sporadis, termasuk masa-masa kelam di bawah kaisar Nero dan Diokletianus.

Namun, kekristenan tidak padam. Justru dalam penderitaan, gereja bertumbuh, menyebar dari Yerusalem ke seluruh pelosok kekaisaran melalui jalur perdagangan, diaspora Yahudi, dan misi para rasul. Pertumbuhan komunitas Kristen yang kuat dan terorganisir diam-diam meresap ke dalam struktur sosial https://thesilit.com/id/ Romawi, bahkan sampai ke kalangan bangsawan dan militer. Titik balik penting terjadi pada awal abad keempat ketika Kaisar Konstantinus mengeluarkan Maklumat Milan pada tahun 313 Masehi, yang menjamin kebebasan beragama dan mengakhiri penganiayaan terhadap umat Kristen.

Tak lama kemudian, kekristenan mengalami transformasi luar biasa: dari agama terlarang menjadi agama yang didukung negara. Pada tahun 380 M, Kaisar Theodosius I menetapkan kekristenan sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi. Gereja tidak lagi hanya komunitas kecil dalam bayang-bayang kekuasaan, tetapi kini menjadi kekuatan spiritual dan politik yang sah. Perjalanan panjang ini menandai lahirnya institusi gereja Kristen yang akan memainkan peran besar dalam sejarah Eropa dan dunia selama berabad-abad berikutnya.