Kendala kendaraan listrik yang masih terus dicari penyelesainnya, merupakan berkaitan baterai merupakan mengurangi waktu pengisian daya dan meningkatkan jarak tempuh. Memperhatikan keadaan tersebut, baterai jenis solid-state (SS) bakal jadi solusi.
Disitat dari RideApart, salah satu https://bengkellasbekasipro.com/sejarah-dari-kawasaki-di-dunia-otomotif/ perusahaan yang sudah mempersembahkan baterai SS canggih merupakan Samsung. Dengan teknologi terbarunya, merupakan baterai oksida solid-state, khusus kendaraan listrik dengan beberapa klaim yang mengesankan.
Baterai SS milik Samsung ini, malahan diklaim dapat menempuh masa pakai hingga 20 tahun, dan waktu pengisian yang cuma 9 menit.
Ditambah lagi, baterai SS Samsung hadir dengan seluruh keunggulan yang berkaitan dengan jenis baterai ini, termasuk beban yang lebih ringan, dan keamanan yang lebih berkat keseimbangan termal yang lebih stabil. Namun, mungkin bagian terbaiknya, merupakan teknologi baterai SS Samsung ini mempunyai sekitar 500 wat-jam per kilogram.
Dengan data tersebut, maka itu hampir dua kali lipat kepadatan daya baterai yang ditemukan di beberapa besar kendaraan listrik saat ini. Jadi, di dunia kongkrit, dapat mendapatkan jarak tempuh sekitar 600 miles dengan sekali pengisian daya.
Memang, saat ini, Samsung sudah berprofesi sama dengan produsen kendaraan beroda empat besar untuk menggabungkan teknologi baterai solid-state ke dalam kendaraan listrik masa depan. Kedua perusahaan ini sudah sepakat untuk memulai produksi massal baterai SS pada 2027, dengan Toyota mencatat bahwa kendaraan premium Lexus akan menjadi yang pertama yang mendapatkan manfaat dari teknologi baru ini.
Moeldoko Ucap Pabrik Baterai EV Punya Indonesia Lantas Beroperasi
Baterai menjadi bagian paling penting untuk sebuah kendaraan listrik, bagus kendaraan beroda empat ataupun sepeda motor. Malah, penyimpan daya ini berakibat paling besar untuk penentuan banderol sebuah kendaraan ramah lingkungan, kontribusinya sekitar 40 persen dari harga jual.
Pemerintah Indonesia sendiri malahan terus mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air, dan salah satunya baterai.
Ketika ini sudah ada pabrik baterai yang beroperasi di dalam negeri, merupakan milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, yang berada di Karawang, Jawa Barat.
Lalu, bagaimana dengan pabrik baterai asli milik Indonesia? Dibuktikan kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, melewati IBC atau Indonesia Battery Corporation(IBC), sebuah perusahaan kerja sama beberapa BUMN, seperti PLN, Pertamina, Antam, dan Mind ID, memang tengah membangun pabrik baterai.
“Aku yakin, tidak lama lagi itu (pabrik baterai milik Indonesia) akan beroperasi,” terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Sebab Listrik Indonesia (Periklindo) saat memberikan sambutan, di acara Cita dan Cipta Liputan6.com x Fimela di Shangri-La Hotel, Jakarta.
Lanjut Moeldoko, nantinya seluruh ekosistem kendaraan listrik berada di Indonesia, sudah saatnya masyarakat tidak perlu lagi, beralih dari kendaraan konvensional atau bensin dan diesel, untuk beralih memakai kendaraan listrik.
” baterainya nanti ada di Indonesia, charging station dapat dipastikan akan kian masif, tidak kebakaran, dan harganya aku pastikan kian kesini kian murah. Pasti itu,” imbuh Moeldoko.